Alasan Kenapa Sakit tapi Memaksakan untuk Bekerja Jangan Diapresiasi
Tiap orang tentu pernah rasakan keadaan badannya tidak bugar dan memberikan dukungan untuk melakukan aktivitas. Walau demikian, cukup banyak yang masih memaksain untuk masuk kantor, kuliah, atau sekolah saat sakit. Banyak fakta kenapa mereka masih bekerja di tengah-tengah keadaan badan yang kurang memberikan dukungan.
Salah satunya faktanya ialah saat tidak masuk, mereka takut "dihakimi" dan sakit hanya dipandang seperti fakta semata-mata. Diambil dari BBC, ada satu survey dari penyuplai asuransi Inggris AXA PPP berkenaan ketidakberadaan di kantor. Nyaris 40 % pegawai tidak memberitahu manager mereka mengenai fakta sesungguhnya waktu minta ijin sakit sebab mereka takut dihakimi atau mungkin tidak dipercayai.
Disamping itu, banyak juga yang berasa bila mereka memaksakan masih produktif ketika sakit maka nampak selaku pegawai atau siswa yang panutan dan patuh akan ketentuan. Pertanyaannya, apa sikap semacam itu pantas untuk dihargai?
Apa kamu berasa produktif saat tiap hari pergi bekerja? Belum pasti. Masalahnya waktu kamu pada kondisi sehat saja bosmu belumlah pasti dapat memandang jika kamu ialah pegawai yang produktif, apalagi waktu kamu sakit?
Kamu masih dapat kok nampak "produktif" waktu sakit dengan memperlihatkan profesionalitasmu seperti sudah mengakhiri seluruh pekerjaan awalnya atau pas ketika waktunya. Disamping itu, kamu dapat minta bantuan temanmu untuk gantikan tugasmu sesaat dan akan "melunasinya" kelak saat sembuh.
meraup untung pada piala dunia Saat kita melakukan aktivitas, kita sebaiknya pada keadaan yang bagus sebab hal itu tentunya akan mengubah perform dan keproduktifan kita. Yakinlah, kamu tidak bisa konsentrasi pada tugasmu waktu kamu sakit.
Kerjaanmu malahan akan makin kacau-balau dan atasanmu bisa menegurmu atas jeleknya hasil kerjamu. Bisa-bisa kamu malahan mendapatkan surat peringatan, bahkan juga dikeluarkan bila kekeliruannya benar-benar fatal.
Ini betul ada. Sama dalam point di atas, performmu tidak sebagus waktu sehat. Dikutip dari theglobeandmail.com, satu studi dari Queens University di Kanada memperlihatkan jika perusahaan bayar 2x lipat dalam rugi keproduktifan saat karyawan tiba untuk sakit. Kamu tidak ingin kan membuat bosmu sedih dan membuat rugi perusahaan?
Begitu memaksain diri sepanjang gempuran pilek atau flu bisa makin lemahkan mekanisme ketahanan tubuh kamu. Tapi, satu riset memperlihatkan jika pergi bekerja saat sakit bahkan juga bisa jadi parah kondisi, dikutip dari newsweek.com. Minta ijin untuk istirahatkan diri supaya kamu kembali lagi sembuh dan bisa bekerja kembali.
Tidak seorang juga pengin ada di dekat seorang yang bersin dan batuk sejauh waktu, itu ialah karakter alami manusia pada intinya selaku wujud defense mechanism. Bila rekanan kerjamu terjangkit, karena itu atasan kamu akan makin "benci" sebab keproduktifan perusahaan akan turun. Jangan menginginkan belas kasihan dari rekanan kamu dan jangan jadi orang yang menyambat sebab sakit waktu bekerja.
Disamping itu, alasan dokter untuk memberikanmu surat ijin sakit tidak selamanya sebab parahnya sakitmu, dan juga sebab penyakitmu menyebar. Yah, jika kamu masih memaksain diri masuk kantor, sekolah atau kuliah, selanjutnya kamu menebarkan pandemi itu, kamu siap bertanggungjawab?
Jadi, kamu tak perlu memaksain diri kamu bekerja waktu sakit. Hal itu tidak pantas kamu kerjakan sebab semakin banyak imbas negatifnya daripada nampak "strong" di muka rekanan dan atasanmu. Bila kamu mendapati seorang yang memforsir dianya saat sakit, itu tidak perlu kamu animo, sebab malahan bisa saja berkesan mengglorifikasi pemforsiran diri dan itu tidak bagus.
